Pages

Monday, November 23, 2009

No more tears of sadness ...

Mengapa aku menyucurkan air mata?
Karena aku masih menginginkan kehadirannya ...
Karena aku masih menginginkan pelukannya ...
Karena aku ... menyayangkan masa depan yang tidak terwujud dengannya ...

Aku ingat, ia hampir tidak pernah menghadiri acara spesial (diluar acara bikers) yang ingin ku hadiri bersama. 10 bulan 1 minggu 1 hari (11 Januari 2009 – 19 November 2009), selama itu dia bersamaku, dia pernah hadir di acara penguburan om ku, almarhum Edward Henuhili. Selain itu, seingatku tak satupun acara gereja ku dihadirinya ... atau event perayaan lain dalam keluarga ku, ia tak pernah hadir bersama dengan ku. Setiap kali itupun, ku ingat ... aku menangis karena ketidakhadirannya. Event besar terakhir yaitu Pernikahan adik sepupuku, 31 Oktober ... Perayaan Ulang Tahun GKI Cinere, 7 November lalu ... Semua kulalui tanpa kehadirannya. Aku sedih, sekalipun, aku tau ... ia ingin hadir dan ingin bersama ku malam itu, namun apa daya ... ia tak dapat mangkir dari panggilan tugasnya.

1 November 2009, tepatnya, sehari setelah pernikahan adik sepupuku, aku menangis dihadapannya karena ketidakhadirannya. Sama seperti hari ia pergi meninggalkanku selamanya. Aku tau ... bukan keinginannya tuk pergi ... namun apa daya ... itulah tanggung jawab yang ia harus emban. Satu sisi ... aku menyalahkannya yang tidak dapat mengambil keputusan untuk tinggal denganku ... satu sisi .. aku menyesali keegoisanku menginginkannya hadir disisiku. Aku menangis karena ketidakberdayaan kami melawan kenyataan.

Aku ingat pagi itu, ... sembari ku menangis, ku kepal tangan kiriku tapi mengarahkannya ke bawah ... aku berusaha tuk menahan pertarungan dalam hatiku sendiri. Tapi ... aku ingat pagi itu, dia angkat tanganku yang ku kepalkan ... dia arahkan kepalan tanganku ke wajahnya dan katanya, "Pukul aku sekeras mungkin ..." tentu saja tidak ku lakukan ... tapi itu yang ia inginkan. Ia ingin aku melampiaskan peperangan bathinku kepadanya.

Sekarang, setiap kali aku menangis karena menginginkan kehadirannya ... kangen pelukannya ... kangen belai kasihnya ... saat itu pula ku ingat ... ia ingin aku menampar wajahnya. Karena itu, .. no more tears of sadness for him, for not being here or missing him too much. Karena aku mengasihinya, sangat mengasihinya. Aku tak ingin menyakitinya, itulah mengapa ... mulai sekarang aku akan berusaha sekeras mungkin ... tuk tak lagi menitikkan air mata dalam kesedihan, karena dia.

Aku tau, tak mudah meninggalkan kenangan yang pernah ada dulu. Aku tau, tak mudah menghilangkan segala keinginan dan harapan ku dengannya. Tapi aku tidak mau melupakannya. Terlebih aku tidak kan pernah mau melupakan segala pelajaran yang ku terima selama aku bersamanya. Bersama dia, aku telah menjadi manusia yang lebih baik. Maka aku akan berusaha tuk tetap mengingat semua pelajaran itu dan terus memperbaharui diriku menjadi orang yang lebih baik. Seperti dulu ia mengajariku. Aku tau ... itu tidak mudah. Tapi aku ingin menjadikan itu ... sebuah kenangan manis darinya dalam hidupku. Aku tahu ... itu yang diinginkannya.

Kini, jika ku menangis, ... aku hanya ingin menangis karena bahagia. Bahagia bahwa dia pernah menjadi bagian dalam diriku. Bahagia karena melihat begitu banyak orang yang sayang padanya. Bahagia karena melihat begitu banyak orang yang telah diubahnya menjadi orang yang lebih baik. Bahagia karena Allah begitu baik padanya. Segala kebaikan dan karunia telah diberikan olehNya hingga ia pergi meninggalkan ku dan kembali dalam pangkuanNya. Ia bagaikan malaikat yang telah menyentuh hati dari setiap orang yang mengenalnya, termasuk aku.

Hide me now, under Your wings
Cover me within Your mighty hands

When the oceans rise and thunders roar
I will soar with you above the storm
Father You are King over the flood
I will be still know You are God

I rest my soul, in Christ alone
Know His Power in quietness and trust

Lagu ini ingin sekali dinyanyikan saat natal di OnFire tanggal 12 Desember 2009 nanti. Lyrik lagu "Still" dari Hillsong United, seakan menjadi pesan terakhirnya padaku. Pesannya untuk tetap teguh dalam iman, karena Bapa adalah Tuhan. Mudah-mudahan ... aku bisa tetap bertahan dalam imanku kepada Allah, hingga saatnya tiba, aku bisa berjumpa lagi dengannya.

So long my beloved one ...
I will see you there ...
When the time comes ...

November 22nd 2009
Johana E Henuhili